Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

This Theme From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 27 September 2011

Kategori Kurban Dan Aqiqah

AHKAMUL AQIQAH

Oleh
Abu Muhammad 'Ishom bin Mar'i


A. PENGERTIAN AQIQAH
Imam Ibnul Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal.25-26, mengatakan bahwa : Imam Jauhari berkata : Aqiqah ialah “Menyembelih hewan pada hari ketujuhnya dan mencukur rambutnya.” Selanjutnya Ibnu Qayyim rahimahulloh berkata :

“Dari penjelasan ini jelaslah bahwa aqiqah itu disebut demikian karena mengandung dua unsur diatas dan ini lebih utama.”

Imam Ahmad rahimahulloh dan jumhur ulama berpendapat bahwa apabila ditinjau dari segi syar’i maka yang dimaksud dengan aqiqah adalah makna berkurban atau menyembelih (An-Nasikah).

B. DALIL-DALIL SYAR'I TENTANG AQIQAH
Hadist No.1 :
Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy, dia berkata : Rasululloh bersabda : “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” [Shahih Hadits Riwayat Bukhari (5472), untuk lebih lengkapnya lihat Fathul Bari (9/590-592), dan Irwaul Ghalil (1171), Syaikh Albani]

Makna menghilangkan gangguan adalah mencukur rambut bayi atau menghilangkan semua gangguan yang ada [Fathul Bari (9/593) dan Nailul Authar (5/35), Cetakan Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, pent]

Hadist No.2 :
Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552, Nasa’I 7/166, Ibnu Majah 3165, Ahmad 5/7-8, 17-18, 22, Ad Darimi 2/81, dan lain-lainnya]

Hadist No.3 :
Dari Aisyah dia berkata : Rasulullah bersabda : “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [Shahih, Hadits Riwayat Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163), dengan sanad hasan]

Hadist No.4 :
Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah bersabda : “Menaqiqahi Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing.” [HR Abu Dawud (2841) Ibnu Jarud dalam kitab al-Muntaqa (912) Thabrani (11/316) dengan sanadnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Daqiqiel ‘Ied]

Hadist No.5 :
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda : “Barangsiapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.” [Sanadnya Hasan, Hadits Riwayat Abu Dawud (2843), Nasa’I (7/162-163), Ahmad (2286, 3176) dan Abdur Razaq (4/330), dan shahihkan oleh al-Hakim (4/238)]

Hadist No.6 :
Dari Fatimah binti Muhammad ketika melahirkan Hasan, dia berkata : Rasulullah bersabda : “Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang miskin seberat timbangan rambutnya.” [Sanadnya Hasan, Hadits iwayat Ahmad (6/390), Thabrani dalam “Mu’jamul Kabir” 1/121/2, dan al-Baihaqi (9/304) dari Syuraiq dari Abdillah bin Muhammad bin Uqoil]

Dari dalil-dalil yang diterangkan di atas maka dapat diambil hukum-hukum mengenai seputar aqiqah dan hal ini dicontohkan oleh Rasulullah para sahabat serta para ulama salafus sholih.

C. HUKUM-HUKUM SEPUTAR AQIQAH
HUKUM AQIQAH SUNNAH
Al-Allamah Imam Asy-Syaukhani rahimahulloh berkata dalam Nailul Authar (6/213) : “Jumhur ulama berdalil atas sunnahnya aqiqah dengan hadist Nabi : “….berdasarkan hadist no.5 dari ‘Amir bin Syu’aib.”

BANTAHAN TERHADAP ORANG YANG MENGINGKARI DAN MEMBID'AHKAN AQIAH
Ibnul Mundzir rahimahulloh membantah mereka dengan mengatakan bahwa : “Orang-orang ‘Aqlaniyyun (orang-orang yang mengukur kebenaran dengan akalnya, saat ini seperti sekelompok orang yang menamakan sebagai kaum Islam Liberal, pen) mengingkari sunnahnya aqiqah, pendapat mereka ini jelas menyimpang jauh dari hadist-hadist yang tsabit (shahih) dari Rasulullah karena berdalih dengan hujjah yang lebih lemah dari sarang laba-laba.” [Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal.20, dan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam “Fathul Bari” (9/588)].

WAKTU AQIQAH PADA HARI KETUJUH
Berdasarkan hadist no.2 dari Samurah bin Jundab. Para ulama berpendapat dan sepakat bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ketujuh dari hari kelahirannya. Namun mereka berselisih pendapat tentang bolehnya melaksanakan aqiqah sebelum hari ketujuh atau sesudahnya. Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahulloh berkata dalam kitabnya “Fathul Bari” (9/594) :

“Sabda Rasulullah pada perkataan ‘pada hari ketujuh kelahirannya’ (hadist no.2), ini sebagai dalil bagi orang yang berpendapat bahwa waktu aqiqah itu adanya pada hari ketujuh dan orang yang melaksanakannya sebelum hari ketujuh berarti tidak melaksanakan aqiqah tepat pada waktunya. bahwasannya syariat aqiqah akan gugur setelah lewat hari ketujuh. Dan ini merupakan pendapat Imam Malik. Beliau berkata : “Kalau bayi itu meninggal sebelum hari ketujuh maka gugurlah sunnah aqiqah bagi kedua orang tuanya.”

Sebagian membolehkan melaksanakannya sebelum hari ketujuh. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya “Tuhfatul Maudud” hal.35. Sebagian lagi berpendapat boleh dilaksanakan setelah hari ketujuh. Pendapat ini dinukil dari Ibnu Hazm dalam kitabnya “al-Muhalla” 7/527.

Sebagian ulama lainnya membatasi waktu pada hari ketujuh dari hari kelahirannya. Jika tidak bisa melaksanakannya pada hari ketujuh maka boleh pada hari ke-14, jika tidak bisa boleh dikerjakan pada hari ke-21. Berdalil dari riwayat Thabrani dalm kitab “As-Shagir” (1/256) dari Ismail bin Muslim dari Qatadah dari Abdullah bin Buraidah :

“Kurban untuk pelaksanaan aqiqah, dilaksanakan pada hari ketujuh atau hari ke-14 atau hari ke-21.” [Penulis berkata : “Dia (Ismail) seorang rawi yang lemah karena jelek hafalannya, seperti dikatakan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam ‘Fathul Bari’ (9/594).” Dan dijelaskan pula tentang kedhaifannya bahkan hadist ini mungkar dan mudraj]

BERSEDEKAH DENGAN PERAK SEBERAT TIMBANGAN RAMBUT
Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Salim bin Dhoyyan berkata : “Dan disunnahkan mencukur rambut bayi, bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya dan diberi nama pada hari ketujuhnya. Masih ada ulama yang menerangkan tentang sunnahnya amalan tersebut (bersedekah dengan perak), seperti : al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Ahmad, dan lain-lain.”

Adapun hadist tentang perintah untuk bersedekah dengan emas, ini adalah hadit dhoif.

TIDAK ADA TUNTUNAN BAGI ORANG DEWASA UNTUK AQIQAH ATAS NAMA DIRINYA SENDIRI
Sebagian ulama mengatakan : "Seseorang yang tidak diaqiqahi pada masa kecilnya maka boleh melakukannya sendiri ketika sudah dewasa". Mungkin mereka berpegang dengan hadist Anas yang berbunyi : “Rasulullah mengaqiqahi dirinya sendiri setelah beliau diangkat sebagai nabi.” [Dhaif mungkar, Hadits Riwayat Abdur Razaq (4/326) dan Abu Syaikh dari jalan Qatadah dari Anas]

Sebenarnya mereka tidak punya hujjah sama sekali karena hadistnya dhaif dan mungkar. Telah dijelaskan pula bahwa nasikah atau aqiqah hanya pada satu waktu (tidak ada waktu lain) yaitu pada hari ketujuh dari hari kelahirannya. Tidak diragukan lagi bahwa ketentuan waktu aqiqah ini mencakup orang dewasa maupun anak kecil.

AQIQAH UNTUK ANAK LAKI-LAKI DUA KAMBING DAN PEREMPUAN SATU KAMBING
Berdasarkan hadist no.3 dan no.5 dari Aisyah dan ‘Amr bin Syu’aib. "Setelah menyebutkan dua hadist diatas, al-Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam “Fathul Bari” (9/592) : “Semua hadist yang semakna dengan ini menjadi hujjah bagi jumhur ulama dalam membedakan antara bayi laki-laki dan bayi perempuan dalam masalah aqiqah.”

Imam Ash-Shan’ani rahimahulloh dalam kitabnya “Subulus Salam” (4/1427) mengomentari hadist Aisyah tersebut diatas dengan perkataannya : “Hadist ini menunjukkan bahwa jumlah kambing yang disembelih untuk bayi perempuan ialah setengah dari bayi laki-laki.”

Al-‘Allamah Shiddiq Hasan Khan rahimahulloh dalam kitabnya “Raudhatun Nadiyyah” (2/26) berkata : “Telah menjadi ijma’ ulama bahwa aqiqah untuk bayi perempuan adalah satu kambing.”

Penulis berkata : “Ketetapan ini (bayi laki-laki dua kambing dan perempuan satu kambing) tidak diragukan lagi kebenarannya.”

BOLEH AQIQAH BAYI LAKI-LAKI DENGAN SATU KAMBING
Berdasarkan hadist no. 4 dari Ibnu Abbas. Sebagian ulama berpendapat boleh mengaqiqahi bayi laki-laki dengan satu kambing yang dinukil dari perkataan Abdullah bin ‘Umar, ‘Urwah bin Zubair, Imam Malik dan lain-lain mereka semua berdalil dengan hadist Ibnu Abbas diatas.

Tetapi al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahulloh berkata dalam kitabnya “Fathul Bari” (9/592) : “…..meskipun hadist riwayat Ibnu Abbas itu tsabit (shahih), tidaklah menafikan hadist mutawatir yang menentukan dua kambing untuk bayi laki-laki. Maksud hadist itu hanyalah untuk menunjukkan bolehnya mengaqiqahi bayi laki-laki dengan satu kambing….”

Sunnah ini hanya berlaku untuk orang yang tidak mampu melaksanakan aqiqah dengan dua kambing. Jika dia mampu maka sunnah yang shahih adalah laki-laki dengan dua kambing.

D. AQIQAH DENGAN KAMBING TIDAK SAH AQIQAH KECUALI DENGAN KAMBING
Telah lewat beberapa hadist yang menerangkan keharusan menyembelih dua ekor kambing untuk laki-laki dan satu ekor kambing untuk perempuan. Ini menandakan keharusan untuk aqiqah dengan kambing.

Dalam “Fathul Bari” (9/593) al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahulloh menerangkan : “Para ulama mengambil dalil dari penyebutan syaatun dan kabsyun (kibas, anak domba yang telah muncul gigi gerahamnya) untuk menentukan kambing buat aqiqah.” Menurut beliau : “Tidak sah aqiqah seseorang yang menyembelih selain kambing”.

Sebagian ulama berpendapat dibolehkannya aqiqah dengan unta, sapi, dan lain-lain. Tetapi pendapat ini lemah karena :

1. Hadist-hadist shahih yang menunjukkan keharusan aqiqah dengan kambing semuanya shahih, sebagaimana pembahasan sebelumnya.
2. Hadist-hadist yang mendukung pendapat dibolehkannya aqiqah dengan selain kambing adalah hadist yang talif saqith alias dha’if.

PERSYARATAN KAMBING AQIQAH TIDAK SAMA DENGAN KAMBING KURBAN [IDUL ADHA]
Penulis mengambil hujjah ini berdasarkan pendapat dari Imam As-Shan’ani, Imam Syaukani, dan Iman Ibnu Hazm bahwa kambing aqiqah tidak disyaratkan harus mencapai umur tertentu atau harus tidak cacat sebagaimana kambing Idul Adha, meskipun yang lebih utama adalah yang tidak cacat.

Imam As-Shan’ani dalam kitabnya “Subulus Salam” (4/1428) berkata : "Pada lafadz syaatun (dalam hadist sebelumnya) menunjukkan persyaratan kambing untuk aqiqah tidak sama dengan hewan kurban. Adapun orang yang menyamakan persyaratannya, mereka hanya berdalil dengan qiyas.”

Imam Syaukhani dalam kitabnya “Nailul Authar” (6/220) berkata : “Sudah jelas bahwa konsekuensi qiyas semacam ini akan menimbulkan suatu hukum bahwa semua penyembelihan hukumnya sunnah, sedang sunnah adalah salah satu bentuk ibadah. Dan saya tidak pernah mendengar seorangpun mengatakan samanya persyaratan antara hewan kurban (Idul Adha) dengan pesta-pesta (sembelihan) lainnya. Oleh karena itu, jelaslah bagi kita bahwa tidak ada satupun ulama yang berpendapat dengan qiyas ini sehingga ini merupakan qiyas yang bathil.”

Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya “Al-Muhalla” (7/523) berkata : “Orang yang melaksanakan aqiqah dengan kambing yang cacat, tetap sah aqiqahnya sekalipun cacatnya termasuk kategori yang dibolehkan dalam kurban Idul Adha ataupun yang tidak dibolehkan. Namun lebih baik (afdhol) kalau kambing itu bebas dari catat.”

BACAAN KETIKA MENYEMBELIH KAMBING
Firman Alloh Ta'ala : “Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu dan sebutlah nama Allah…” [Al-Maidah : 4]

Firman Alloh Ta'ala : “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan.” [Al-An’am : 121]

Adapun petunjuk Nabi tentang tasmiyah (membaca bismillah) sedah masyhur dan telah kita ketahui bersama (lihat Irwaul Ghalil 2529-2536-2545-2551, karya Syaikh Al-Albani). Oleh karena itu, doa tersebut juga diucapkan ketika meyembelih hewan untuk aqiqah karena merupakan salah satu jenis kurban yang disyariatkan oleh Islam. Maka orang yang menyembelih itu biasa mengucapkan : “Bismillahi wa Allohu Akbar”.

MENGUSAP DARAH SEMBELIHAN AQIQAH DI ATAS KEPALA BAYI MERUPAKAN PERBUATAN BID'AH DAN JAHILIYAH
“Dari Aisyah berkata : Dahulu ahlul kitab pada masa jahiliyah, apabila mau mengaqiqahi bayinya, mereka mencelupkan kapas pada darah sembelihan hewan aqiqah. Setelah mencukur rambut bayi tersebut, mereka mengusapkan kapas tersebut pada kepalanya ! Maka Rasulullah bersabda : “Jadikanlah (gantikanlah) darah dengan khuluqun (sejenis minyak wangi).” [Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (5284), Abu Dawud (2743), dan disahihkan oleh Hakim (2/438)]

Al-‘Allamah Syaikh Al-Albani dalam kitabnya “Irwaul Ghalil” (4/388) berkata : “Mengusap kepala bayi dengan darah sembelihan aqiqah termasuk kebiasaan orang-orang jahiliyah yang telah dihapus oleh Islam.”

Al-‘Allamah Imam Syukhani dala, kitabnya “Nailul Aithar” (6/214) menyatakan : “Jumhur ulama memakruhkan (membenci) at-tadmiyah (mengusap kepala bayi dengan darah sembelihan aqiqah)..”

Sedangkan pendapat yang membolehkan dengan hujjah dari Ibnu Abbas bahwasannya dia berkata : “Tujuh perkara yang termasuk amalan sunnah terhadap anak kecil….dan diusap dengan darah sembelihan aqiqah.” [Hadits Riwayat Thabrani], maka ini merupakan hujjah yang dhaif dan mungkar.

BOLEH MENGHANCURKAN TULANGNYA [DAGING SEMBELIHAN AQIQAH] SEBAGAIMANA SEMEBLIHAN LAINNYA
Inilah kesepekatan para ulama, yakni boleh menghancurkan tulangnya, seperti ditegaskan Imam Malik dalam “Al-Muwaththa” (2/502), karena tidak adanya dalil yang melarang maupun yang menunjukkan makruhnya. Sedang menghancurkan tulang sembelihan sudah menjadi kebiasan disamping ada kebaikannya juga, yaitu bisa diambil manfaat dari sumsum tersebut untuk dimakan.

Adapun pendapat yang menyelisihinya berdalil dengan hadist yang dhaif, diantaranya adalah :

1. Bahwasannya Rasulullah bersabda : “Janganlah kalian menghancurkan tulang sembelihannya.” [Hadist Dhaif, karena mursal terputus sanadnya, Hadits Riwayat Baihaqi (9/304)]
2. Dari Aisyah dia berkata : “….termasuk sunnah aqiqah yaitu tidak menghancurkan tulang sembelihannya….” [Hadist Dhaif, mungkar dan mudraj, Hadits Riwayat. Hakim (4/283]

Kedua hadist diatas tidak boleh dijadikan dalil karena keduanya tidak shahih. [lihat kitab “Al-Muhalla” oleh Ibnu Hazm (7/528-529)].

DISUNNAHKAN MEMASAK DAGING SEMBELIHAN AQIQAH DAN TIDAK MEMBERIKANNYA DALAM KEADAAN MENTAH
Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya “Tuhfathul Maudud” hal.43-44, berkata : “Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika dagingnya sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab orang yang diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa gembiranya lebih dibanding jika daging mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi untuk memasaknya….Dan pada umumnya, makanan syukuran (dibuat dalam rangka untuk menunjukkan rasa syukur) dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan kepada orang lain.”

TIDAK SAH AQIQAH SESEORANG KALAU DAGING SEMBELIHANNYA DIJUAL
Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya “Tuhfathul Maudud” hal.51-52, berkata : “Aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah (taqarrub) kepada Alloh Ta'ala. Barangsiapa menjual daging sembelihannya sedikit saja maka pada hakekatnya sama saja tidak melaksanakannya. Sebab hal itu akan mengurangi inti penyembelihannya. Dan atas dasar itulah, maka aqiqahnya tidak lagi sesuai dengan tuntunan syariat secara penuh sehingga aqiqahnya tidak sah. Demikian pula jika harga dari penjualan itu digunakan untuk upah penyembelihannya atau upah mengulitinya” [lihat pula “Al-Muwaththa” (2/502) oleh Imam Malik].

ORANG YANG AQIQAH BOLEH MEMAKAN, BERSEDEKAH, MEMBERI MAKAN, DAN MENGHADIAHKAN DAGING SEMEBELIHANNYA, TETAPI YANG LEBIH UTAMA JIKA SEMUA DIAMALKAN
Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya “Tuhfathul Maudud” hal.48-49, berkata : “Karena tidak ada dalil dari Rasulullah tentang cara penggunaan atau pembagian dagingnya maka kita kembali ke hokum asal, yaitu seseorang yang melaksanakan aqiqah boleh memakannya, memberi makan dengannya, bersedekah dengannya kepada orang fakir miskin atau menghadiahkannya kepada teman-teman atau karib kerabat. Akan tetapi lebih utama kalau diamalkan semuanya, karena dengan demikian akan membuat senang teman-temannya yang ikut menikmati daging tersebut, berbuat baik kepada fakir miskin, dan akan memuat saling cinta antar sesama teman. Kita memohon taufiq dan kebenaran kepada Alloh Ta'ala”. [lihat pula “Al-Muwaththa” (2/502) oleh Imam Malik].

JIKA AQIQAH BERTETAPAN DENGAN IDUL QURBAN, MAKA TIDAK SAH KALAU MENGERJAKAN SALAH SATUNYA [SATU AMALAN DUA NIAT]
Penulis berkata : “Dalam masalah ini pendapat yang benar adalah tidak sah menggabungkan niat aqiqah dengan kurban, kedua-duanya harus dikerjakan. Sebab aqiqah dan adhiyah (kurban) adalah bentuk ibadah yang tidak sama jika ditinjau dari segi bentuknya dan tidak ada dalil yang menjelaskan sahnya mengerjakan salah satunya dengan niat dua amalan sekaligus. Sedangkan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah dan Alloh Ta'ala tidak pernah lupa.”

TIDAK SAH AQIQAH SESEORANG YANG BERSEDEKAH DENGAN HARGA DAGING SEMBELIHANNYA SEKALIPUN LEBIH BANYAK
Al-Khallah pernah berkata dalam kitabnya : “Bab Maa yustahabbu minal aqiqah wa fadhliha ‘ala ash-shadaqah” : “ Kami diberitahu Sulaiman bin Asy’ats, dia berkata Saya mendengar Ahmad bin Hambal pernah ditanya tentang aqiqah : “Mana yang kamu senangi, daging aqiqahnya atau memberikan harganya kepada orang lain (yakni aqiqah kambing diganti dengan uang yang disedekahkan seharga dagingnya) ? Beliau menjawab : “Daging aqiqahnya.” [Dinukil dari Ibnul Qayyim dalam “Tuhfathul Maudud” hal.35 dari Al-Khallal]

Penulis berkata : “Karena tidak ada dalil yang menunjukkan bolehnya bershadaqah dengan harga (daging sembelihan aqiqah) sekalipun lebih banyak, maka aqiqah seseorang tidak sah jika bershadaqah dengan harganya dan ini termasuk perbuatan bid’ah yang mungkar ! Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad .”

ADAB MENGHADIRI JAMUAN AQIQAH

Diantara bid’ah yang sering dikerjakan khususnya oleh ahlu ilmu adalah memberikan ceramah yang berkaitan dengan hukum aqiqah dan adab-adabnya serta yang berkaitan dengan masalah kelahiran ketika berkumpulnya orang banyak (undangan) di acara aqiqahan pada hari ketujuh.

Jadi saat undangan pada berkumpul di acara aqiqahan, mereka membuat suatu acara yang berisi ceramah, rangkaian do’a-do’a, dan bentuk-bentuk seperti ibadah lainnya, yang mereka meyakini bahwa semuanya termasuk dari amalan yang baik, padahal tidak lain hal itu adalah bid’ah, pent.

Perbuatan semacam itu tidak pernah dicontohkan dalam sunnah yang shahih bahkan dalam dhaif sekalipun !! Dan tidak pernah pula dikerjakan oleh Salafush Sholih rahimahumulloh. Seandainya perbuatan ini baik niscaya mereka sudah terlebih dahulu mengamalkannya daripada kita. Dan ini termasuk dalam hal bid’ah-bid’ah lainnya yang sering dikerjakan oleh sebagian masyarakat kita dan telah masuk sampai ke depan pintu rumah-rumah kita, pent !!

Sedangkan yang disyariatkan disini adalah bahwa berkumpulnya kita di dalam acara aqiqahan hanyalah untuk menampakkan kesenangan serta menyambut kelahiran bayi dan bukan untuk rangkaian ibadah lainnya yang dibuat-buat.

Sedang sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad . Semua kabaikan itu adalah dengan mengikuti Salaf dan semua kejelekan ada pada bid’ahnya Khalaf.

Wallahul Musta’an wa alaihi at-tiklaan.

[Disalin dan diringkas kembali dari kitab “Ahkamul Aqiqah” karya Abu Muhammad ‘Ishom bin Mar’i, terbitan Maktabah as-Shahabah, Jeddah, Saudi Arabia, dan diterjemahkan oleh Mustofa Mahmud Adam al-Bustoni, dengan judul “Aqiqah” terbitan Titian Ilahi Press, Yogjakarta, 1997]


sumber :http://almanhaj.or.id/content/856/slash/0

Lokasi Gambar Pertamina EP Field Pangkalan Susu














sungguh indah nian elok kota ku pangkalan susu pemandangannya mantap broo lihat aja sendiri




Jumat, 09 September 2011

Tim SKPD Pemkab Langkat Lakukan Investigasi Ke Depot LPG Pangkalansusu



Telukharunews.com

Tim SKPD Pemkab Langkat bersama Muspika Pangkalansusu, Lurah Bukit Jengkol dan beberapa tokoh masyarakat lakukan investigasi penyebab terjadinya insiden kebakaran di Depot LPG Pangkalansusu, Rabu (7/9’11).

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Depot LPG Pangkalansusu, Abal Amsari selaku Kepala HSE (Healthy, Safety & Environment) PT Pertamina (Persero) Gas Domistik (Gasdom) Region-I, didampingi Manejer Gas Domistik Region-I, Yudi Yanurwinda, dan Ka. Depot LPG Pangkalansusu, Sunarno menyebutkan, kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu disebabkan adanya kesalahan teknis.

Menurut Abal, sekitar 5 menit setelah mobil tanki LPG melakukan pengisian di filling station, tiba-tiba selang pengisian (loading hose) LPG yang sudah terkoneksi di mobil tanki terlepas. Akibatnya, kata dia, logam di ujung selang yang terlepas bergerak liar menghantam benda keras dibarengi semburan LPG dari mulut selang sehingga menimbulkan percikan api, dan menyebabkan dua unit mobil tanki terbakar dan satu diantaranya meledak.

Pejabat Gasdom Region-I ini mengakui pada saat insiden itu terjadi, instalasi Gas Domestik Region-I Depot LPG Pangkalansusu belum sempurna. Karena sebagian fasilitas yang lama (eks Unit Pengolahan - I masih ada yang digunakan secara temporer.

“Saat ini fasilitas yang dipakai telah memenuhi SOP (Standard Operation Procedure), namun pada saat terjadinya insiden belum sempat dioperasikan,” ujar Abal.

Menanggapi pernyataan pihak Gasdom, salah seorang tokoh masyarakat Pangkalansusu, Asraruddin, BA yang juga menjabat sebagai Ketua LPM Kelurahan Bukit Jengkol, mengingatkan kepada petinggi Gasdom Region-I bahwa warga yang bermukim di sekitar Depot adalah manusia yang butuh kenyamanan lingkungan dan jiwa bukan sekedar jawaban yang sifatnya teoritis.

“Bagi masyarakat Pangkalansusu yang penting jangan ada lagi peristiwa yang secara berkesinambungan membuat masyarakat Pangkalansusu harus sport jantung,” katanya

Hal senada juga disampaikan oleh Camat Pangkalansusu Drs. Sukhyar Mulyamin dan Lurah Bukit Jengkol, Elsy S.Sos yang mengharapkan agar pihak Gasdom Depot LPG Pangkalansusu untuk lebih meningkatkan lagi perhatiannya terhadap HSE serta melakukan sosialisasi kepada warga di Ring-I mengenai keberadaan Depot LPG Pangkalansusu termasuk tindakan apa yang harus dilakukan oleh warga masyarakat bila terjadi musibah (kebocoran LPG atau kebakaran) di area Depot LPG Pangkalansusu.

Sementara itu, Asisten I Pemkab Langkat, Drs Astaman didampingi Drs Iskandar (Kadis Tamben), Iskandar Tarigan (Ka.Layanan Terpadu) Drs Irham Syukri (Kakan Satpol PP), Herminta Sembiring (Kadis Lingkungan Hidup), Camat Pangkalansusu, Drs.Sukhyar Mulyamin M.Si, Kapolsek AKP Untung Robert, SH, dan Dan Ramil 15 Pangkalansusu, Kapten Suyono minta kepada pihak Depot agar dalam melaksanakan kegiatan operasional selain tidak keluar dari jalur SOP dan HSE juga harus mementingkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang berdomisili di Ring-I.

Selain itu, pihak Depot juga harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui program CSR (Corporat social responsibility),” ujar Kadis Tamben Langkat, Drs Iskandar.

Sesalkan Tim SKPD

Menyikapi kehadiran tim SKPD Pemkab Langkat ke Depot LPG Pangkalansusu berbagai elemen masyarakat setempat sangat menyesalkan tindakan tim dari Pemkab Langkat yang dipimpin Asiten I, Drs.Astaman, karena rombongan ini hanya bercakap cakap saja di Aula Pertemuan Depot LPG Pangkalansusu.

“Seharusnya tim melihat langsung apakah fasilitas yang digunakan di area Depot itu sudah sesuai SOP dan HSE atau tidak. Sebab sampai saat ini masyarakat menduga sejumlah fasilitas yang masih dioperasionalkan termasuk sebagian dari puluhan mobil tanki yang digunakan untuk mengangkut LPG diduga sudah tidak layak beroperasi,” ujar Hasrizal, SH.

SUMBER : http://telukharunewscom.blogspot.com/2011/09/tim-skpd-pemkab-langkat-lakukan.html

Senin, 05 September 2011

Blog Ustadz

Ustadz abu abdurrahman
Ustadz Abu Ali
Ustadz Abu Ihsan Al Atsari
Ustadz Abdul Mu’thi Al-Maidani
Ustadz Adni Kurniawan
Ustadz Abu Haydar

Ustadz Abu Salma Al Atsary
Ustadz Abu Ubaidillah
Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as Sidawi
Ustadz Abul Jauzaa
Ustadz Abu Ukkaasyah
Ustadz Abu Umar Basyir

Ustadz Abuz Zubair Hawaary
Ustadz Andy Abu Thalib
Ustadz Abdullah Hadromi
Ustadz Abdullah Roy
Ustadz Ahmad Rofi’i
Ustadz Ali Saman Hasan

Ustadz Ari Wahyudi
Ustadz Aris Munandar

Ustadz Basweidan
Ustadz Dzulqarnain
Ustadz Fariq Gasim Anuz
Ustadz Kholid Syamhudi

Ustadz Lukman Ba’abduh
Ustadz M.Warsito
Ustadz Marwan
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Ustadz Muhammad As Sewed
Ustadz Musyaffa Ad-Dariny

Ustadz Rasul Dahri
Ustadz Zainal Abidin

Jumat, 02 September 2011

Kebakaran Di Depot LPG Gas Domestik Region-I Pangkalan Susu


Kobaran api saat melalap mobil tanki LPG di Filling Station Depot LPG Pangkalansusu

Telukharusnews.com

Dua unit mobil tanki LPG terbakar saat melakukan pengisian LPG di Depot Pengisian LPG milik PT Pertamina (Persero) Region-I di Pangkalan Susu terbakar, Senin 29 Agustus 2011 sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa kecuali 1 unit mobil tanki LPG meledak dan terbakar berikut 1 mobil tanki di belakangnya.

Beberapa kali suara ledakan keras beruntun yang menggetarkan bangunan perkantoran dan kompleks perumahan Puraka-I sampai ke Kompleks Perumahan Pertamina di Bukit Kunci, Pangkalansusu telah membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri karena kawatir api kebakaran merambat ke beberapa tanki crude oil dan 4 skidtank LPG yang letaknya tidak jauh dari TKP.
Akibat peristiwa tersebut, masyarakat muslim kota Pangkalansusu yang sedang mempersiapkan santapan untuk berbuka puasa jadi terganggu, karena terpaksa harus lari untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan yang tidak diharapkan, misalnya fire inferno.
Di balik musibah kebakaran yang membuat sport jantung, ada hal yang menggembirakan bahwa musibah tersebut dapat segera di atas sehingga suplai LPG untuk konsumen dapat kembali berjalan lancar pada keesokan harinya.
Filling Station LPG masih dapat dimanfaatkan

Pengamat permigasan di Pangkalansusu, Freddy Ilhamsyah PA mengharapakan ke depan kepada para petugas Gas Domestik Region-I Depot LPG Pangkalansusu agar bekerja lebih ekstra hati-hati dan mematuhi standard operation prosedure serta HSE (Healty, Safety & Environment) supaya musibah yang lebih fatal tidak terjadi di lingkungan kompleks Depot LPG Pangkalansusu.

Asap tebal membubung tinggi ke angkasa.

Dari hasil pemantauan Telukharunews.com, musibah yang terjadi di lingkungan Gas Domestik Region-I Depot LPG Pangkalansusu tercatat sebanyak tiga kali, yaitu Pertama : Terjadinya semburan liar elpiji pertama pada tanggal 24 Maret 2010 sekitar pukul 02.05 dini dari tanki/skidtank T-71 selama lebih kurang 2 menit. Akhirnya semburan liar dari PSV ( pressure safety valve ) skidtank T-71 berkapasitas 3000 m3 di kawasan Tank Yard Bukit Khayangan Pangkalan Susu dapat teratasi.

Ke dua : Terjadi lagi semburan liar dari PSV Skidtank T-70 berkapasitas 3000 m3 pada tanggal 01 April 2010 sekitar pukul 21.45 menit. Ketika itu sedang dilakukan pengisian elpiji dari kapal tanker AE Gas – tanker yang sama ketika terjadinya musibah semburan liar gas dari tanki T-71. Peristiwa ini dapat diatasi selama 45 menit.

Peritiwa ketiga : Dua unit mobil tanki LPG terbakar saat melakukan pengisian LPG di Depot Pengisian LPG milik PT Pertamina (Persero) Gas Domestik Region-I di Pangkalan Susu, Senin 29 Agustus 2011 sekitar pukul 17.00 WIB.

Peristiwa kebakaran itu terjadi ketika mobil tanker LPG sedang melakukan pengisian LPG, akibat selang pengisian (loading hose) LPG dari Filling Station ke mobil tanki terlepas setelah dilakukan conecting. Selang yang terlepas bergerak liar menghantam ke kiri dan kanan dibarengi semburan LPG dari mulut selang, sehingga tiba2 terjadi kebakaran, 1 mobil tanki meledak dan satunya lagi hangus terbakar.
Mobil Tanki LPG yang terbakar dan tankinya jebol.

Oleh sebab itu Freddy menegaskan kembali supaya petugas Depot LPG Pangkalan Susu bekerja lebih ektra hat-hati. “Saya kawatir apabila terjadi musibah keempat, kita tidak tahu musibah tsb bagaimana bentuknya. Apakah kapal tanker yang terbakar atau skidtank LPG yang terbakar dan meletus membumihanguskan kota Pangkalan Susu,” katanya.

Jangan biarkan warga masyarakat Pangkalan Susu terus menerus sport jantung karena kawatir terjadinya fire inferno. Tambahnya.

ini videonya yang aq rekam dari kawanku TREE Ajah


sumber : http://telukharunewscom.blogspot.com/2011/09/kebakaran-di-depot-lpg-gas-domestik.html